Edisi terbaru majalah Chelsea wajib dimiliki oleh semua suporter Chelsea, di edisi ini kami mewawancarai tiga pemain baru The Blues - Oscar, Cesar Azpilicueta dan Victor Moses.
Oscar diboyong klub pada bulan Juli sementara Azpilicueta dan Moses
datang di hari terakhir bursa transfer bulan Agustus lalu. Mereka
membicarakan banyak hal seperti bermain bola di jalanan dan beradaptasi
dengan kehidupan di kota London.
Ketika diumumkan Oscar akan bergabung dengan kami, fans tak perlu
menunggu lama melihat aksinya karena saat itu ia sedang berkompetisi di
Olimpiade London bersama timnas Brasil.
Oscar berperan penting dalam kesuksesan Brasil di Olimpiade, tak hanya
menyumbangkan gol, dia juga ikut menyumbangkan assist untuk tim. Sayang
mereka harus kalah 1-2 oleh Meksiko di final.
Seperti kebanyakan pemain dari Amerika Selatan, dia pertama kali
bermain bola di jalanan, tapi dengan bakat yang ada dalam dirinya, ada
tekanan dari awal untuk Oscar untuk selalu bermain bagus.
"Sejak saya kecil, semua orang di Americana mengatakan saya akan
menjadi pemain sepakbola profesional," ujarnya kepada majalah Chelsea.
"Saya mengawali karier saya, sama seperti pemain Brasil lainnya, dengan
bermain bola di jalanan. Di Americana, ada beberapa lapangan kecil yang
bisa kami pakai, tapi sejak umur lima atau enam, kami selalu bermain di
jalanan usai pulang sekolah."
"Ayah saya juga ikut bermain bola, kebanyakan dari keluarga saya
menyukai olahraga dan kami semua memiliki cita-cita yang sama sedari
kecil. Dan ketika itu sepupu saya mengetahui jika saya memiliki bakat,
karena semua orang mengatakan, saya ingin mencoba yang terbaik untuk
mencapai sesuatu."
Oscar juga cepat beradapatasi dengan skema permainan Roberto Di Matteo,
setelah tampil sebagai pemain pengganti di laga melawan Wigan Athletic
dan Reading - Oscar diberikan kesempatan menjadi starter dan mengawali
debutnya di Liga Champions melawan Juventus. Dan dia tak mengecewakan,
mencetak kedua gol Chelsea di laga yang berakhir seri 2-2.
Sama seperti pesepakbola lainnya, Oscar juga memiliki idola sejak ia
kecil. Dan ia dengan bangga menyebut nama Kaka sebagai idolanya untuk
menjadi pesepakbola profesional.
"Yang paling penting bagi saya adalah Kaka, karena dia dari Sao Paulo,
tempat dimana saya memulai karier saya. Jadi dia merupakan idola kami di
sini." ujarnya menjelaskan. "Kami juga mengagumi Ronaldinho dan Ronaldo
- serta pemain top lainnya yang ketika saya kecil sudah bermain dengan
klub papan atas Eropa."
"Mereka adalah pemain yang kami ingin tirukan. Kami berusaha melihat
apa yang mereka lakukan di lapangan dan kemudian coba kami lakukan
seperti mereka. Sekarang, saya akan bekerja keras untuk bisa mencapai
apa yang mereka raih di Eropa."
Cesar Azpilicueta
Sementara itu Azpilicueta yang memulai debut bersama Chelsea ketika
kami menghancurkan Wolves 6-0 di Piala Capital One masih harus
beradaptasi dengan kehidupan di London, tapi bek kanan asal Spanyol itu
sama sekali tidak mengeluh.
Sejak menjadi pemain reguler di Osasuna, ia kemudian bermain ke
Marseille pada usia 20. Setelah dua tahun yang cukup sukses di Prancis,
Cesar berlabuh ke Chelsea. Dan dia yakin jika bermain dengan klub yang
memiliki tekanan cukup tinggi bisa membuatnya berkembang menjadi pemain
yang lebih hebat.
"Saya tahu jika ini adalah negara baru dengan bahasa yang baru juga,
tapi saya mencoba untuk beradaptasi secepat mungkin," ujarnya kepada
majalah Chelsea.
"Saya tahu, sekarang saya sudah bermain untuk Chelsea, dan itu artinya
saya ingin menang di pertandingan yang saya mainkan. Itu merupakan sifat
natural saya - saya ingin menang setiap saya bermain di laga
persahabatan atau pertandingan di konsol game, tak peduli apapun itu.
Saya hanya ingin menang."
Moses: Kembali ke London
Ketika Moses tahu Chelsea tertarik kepadanya, seperti yang sudah diberitakan semua media, pikirannya langsung berubah.
Itu bukan karena ia tak menikmati waktunya di Wigan Athletic, tapi
karena ia memiliki kesempatan untuk bermain bersama klub Eropa dan juga
kesempatan untuk kembali ke London, kota yang menjadi rumahnya setelah
pindah dari Nigeria ketika usianya masih 11 tahun.
"Tentu saja saya senang kembali ke London. Ini kota dimana saya besar
dan bisa kembali dan bertemu dengan teman-teman saya lagi, itu sangat
menyenangkan."
Tidak ada komentar: